Apa Itu Prenjak Kepala Merah ?
Burung prenjak kepala merah atau prenjak bambu adalah salah satu burung berkicau kecil dari keluarga Cisticolidae dan Genus Orthotomus, meskipun ukurannya kecil, tetapi suaranya keras dan melengking. Burung ini merupakan salah satu jenis burung yang ada di Indonesia.
Ciri - Ciri Burung Prenjak Kepala Merah
Prenjak kepala merah ini memiliki ciri -ciri sebagai berikut :
- Burung prenjak ini memiliki bulu-bulu pada kepala berwarna merah
- Dengan ukuran tubuh burung ini tidak lebih dari 10 cm.
- Nama lain untuk burung kepala merah prenjak adalah burung penjahit (Common Tailorbird) karena kepintarannya dalam menjahit sarang di alam bebas, selain itu burung ini juga disebut burung cinenen.
Makanan Burung Prenjak Kepala Merah
Prenjak berkepala merah di habitat aslinya memakan ulat, serangga kecil, dan laba-laba, Kroto. Jika Anda membeli Prenjak dengan kepala merah yang tidak ingin makan Voer, Anda bisa mengatasinya sehingga Prenjak Voer ingin makan.
Baca Juga : Cara Menanam Cabe Rawit
Langkah-langkahnya terdiri dari mencampur Voer dan Kroto dengan porsi Voer lebih banyak dibandingkan dengan Kroto. Kurangi porsi Kroto setiap hari sampai si rambut merah Prenjak Voer ingin makan sepenuhnya.
Seharusnya prenjak sudah mau makan dan makan kroto. Jadi, Anda dapat mengirim Voer dan Kroto ke berbagai tempat.
Kroto memang makanan yang baik untuk membuat si rambut merah lebih cantik. Maka pakan dalam bentuk Voer dapat menutupi kebutuhan kalsium, vitamin, dan nutrisi dalam Prenjak si rambut merah.
Jenis - Jenis Burung Prenjak
Burung Prenjak memiliki spesies yang berbeda. Burung prenjak ini memakan ulat atau serangga di kebun sayur. Jadi, jika Anda baru saja membeli Ombyokan, itu selalu ide yang baik untuk selalu memiliki ulat atau ulat Hong Kong di tempat makan.
Karena jika hanya Prerjak Voer yang baru di Ombyokan, dia tidak akan makan Voer itu. Karena habitatnya terbiasa memakan ulat. Tunggu beberapa minggu untuk makan Voer.
A. Burung Perenjak Sawah
Tidak sulit menemukan burung yang satu ini. Tidak hanya banyak dijual oleh Ombyokan, populasi Prenjak Sawah atau Pari di alam liar juga dapat digambarkan sebagai cukup besar. Artinya, keberadaan prenjak ini hampir sama dengan burung emprit dan burung pipit, yang jumlahnya tampaknya tak ada habisnya di lingkungan manusia.
Baca Juga : Cara Membuat Bonsai Kelapa
Burung ini, juga dikenal sebagai Prenjak Padi atau Sawah, sering bepergian di daerah pemukiman. Baik di sawah, di jalan-jalan, di halaman rumah atau di daerah lain.
Dibedakan dari spesies burung Prenjak lainnya, prestise burung ini bahkan lebih rendah daripada Gunung Prenjak. Namun, keunggulan Prenjak Sawah adalah pola pemeliharaannya dianggap lebih sederhana dan lebih ekonomis.
Selain itu, jika pemeliharaan harian dan pengaturan rutin disediakan dan dilakukan sesuai jadwal. Kemampuan sawah, yang sering dianggap kalah, juga bisa menyamai Gunung Prenjak. Bahkan lebih.
Selain lebih ekonomis untuk dipelihara, prestise burung sangat populer, karena sangat mirip dengan burung kutilang dan merpati.
Jika burung itu dirawat oleh keturunannya, Prenjak Sawah juga bisa dijinakkan oleh pemiliknya. Meskipun burung itu dilepaskan dari kandang, ia tetap kembali ke rumah dan meminta lebih banyak makanan untuknya.
B. Burung Prenjak Lumut
Prenjak lumut diklasifikasikan sebagai kicauan burung kecil ketika menyerupai prenjak berkepala merah dalam bentuk dan warna. Perawatan burung ini dikenal sulit. Meski demikian, Prenjak sibuk berkicau. Burung ini biasa ditemukan di daerah perkebunan. Tanda menggoda mencicit keras dengan alat kelamin pria dan terrr ter-terrr untuk wanita. Prenjak Moose sangat sulit dibedakan dari Prenjak merah, satu-satunya perbedaan adalah ukuran tubuh yang lebih kecil.
Yuk kita simak langkah langkah berternak burung perenjak kepalamerah di bawah ini :
Cara Ternak Burung Perenjak Kepala Merah
Tempat budidaya prenjak kepala merah pilihlah yang jauh dari kebisingan, terlindung dari hujan dan juga dekat dengan sumber air.
1. Persiapan Kandang Buurng Prenjak
Kandang atau keramba yang perlu dipersiapkan adalah keramba yang terbuat dari besi atau kayu dengan atap tertutup dengan ukuran keramba 50 cm x 70 cm x 70 cm. Di dalam kandang perlu ditanami semak-semak seperti rumput gajah atau serai. Pastikan kandang memiliki sanitasi yang baik dan memiliki suhu sekitar 25 ° C - 27 ° C. Selain itu, berikan sarang untuk bertelur dan mengerami telur di setiap sudut kandang dan jangan lupa menyediakan wadah air, wadah makanan , dan angkringan di setiap sudut.
2. Memilih Calon Induk Burung Prenjak
Pilih indukan jantan dan betina yang berkualitas, sehat, tidak cacat, patuh dan memenuhi persyaratan usia kurang lebih 1 tahun, memiliki kicauan mengkristal, tubuh besar dengan postur proporsional dan jenis kelamin harus dipastikan. Sementara burung betina selain menjadi sehat juga memiliki umur paling tidak satu tahun dengan ciri agresif.
3. Penjodohan Burung Prenjak Kepala Merah
Setelah indukan induk jantan dan betina merah dipilih, kemudian lanjutkan untuk berpasangan atau kawin. Masukkan 3-7 induk dan induk betina dalam rasio yang sama.
Baca Juga : Cara Menanam Buah Naga
Tonton setiap hari dan jaga agar prenjak pria dan wanita berdekatan. Pastikan semua burung mendapatkan pasangannya masing-masing, sebenarnya akan lebih mudah jika Anda telah membeli sepasang induk secara berpasangan. Jika induk jantan dan betina berdekatan satu sama lain, pertanda kecocokan berhasil dan dapat diobati sampai ada telur di setiap sarang.
Beberapa minggu bahkan beberapa hari setelah kawin, bisa terlihat telur-telur lumut prenjak yang mulai menetaskan sang induk. Pada fase ini pastikan mulai dari semak, memberi makan, hingga kebersihan kandang harus selalu dijaga.
4. Inkubasi dan penetasan telur burung prenjak berkepala merah
Induk betina yang telah bertelur melakukan proses inkubasi selama 11 hari dan setelah inkubasi burung tersebut menetas. Selama masa inkubasi, pastikan bahwa kebutuhan makanan semak dan burung selalu terpenuhi. Juga, bersihkan kandang setiap beberapa hari.
5. Menyapih dan merawat anakan burung prenjak
Anak prenjak harus disapih dan dipisahkan dari tempat penetasan sebelum umur 5 hari untuk menghindari induk agresif yang dapat membuang bibit. Anak ayam berusia 8 hari sudah dapat menerima pakan Kroto dan setelah 8 hari mereka bisa mendapatkan pakan Voer dengan campuran beberapa aditif pakan lainnya. Setelah 22 hari, anak-anak ayam sudah mulai makan sendiri.