Cara budidaya Ikan Lele

Budidaya ikan lele - Cara budidaya ikan lele di terpal - Cara budidaya ikan lele di kolam tembok - Budidaya ikan lele bioflok - Cara budidaya ikan lele di kolam tanah - Budidaya ikan lele di kolam plastik - Makanan ikan lele - Ikan lele dumbo - Budidaya ikan lele - Lele jawa - Jenis ikan lele



Cara budidaya Ikan Lele



Ikan Lele

Budidaya Ikan Lele adalah suatu usaha yang sangat menggiurkan di kalangan masyarakat budidaya lele memang sangat menjanjikan dan meraka tau akan hasil yang di dapat karena budidaya lele sangat mudah sehingga mereka bisa menyediakan makanan murah untuk pasar lokal. Lele dapat ditanam di kolam, kolam atau aliran kecil.
Budidaya ikan lele sangat menarik bagi petani karena pertumbuhan pasarnya. Budidaya ikan lokal yang disukai oleh masyarakat setempat harus menjadi prioritas jika kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan gizi populasi di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, informasi tentang biologi umum ikan lokal yang akan dibudidayakan adalah data awal yang diperlukan untuk perencanaan.

Lele mutiara adalah jenis yang paling mudah berkembang biak. Karena jenis ikan ini mampu beradaptasi dengan cepat ke lingkungan akuatik. Lele kerdil juga tahan terhadap penyakit dan tumbuh relatif cepat, membuatnya menjadi ikan yang dipilih oleh beberapa peternak.

Cara Pertama Dengan Menggunakan Terpal

Budidaya ikan lele dengan menggunakan terpal dapat dilakukan di rumah. Terpal menjadi media termudah untuk mendapatkan kolam lele bagi kita yang memiliki lahan yang kurang luas dan ini langkah awal untuk budidaya lele melalui terpal,bukan itu saja kita juga harus persiapkan lahan dan bibit lele yang baik.Yuk kita lakukan persiapan kolom nya dengan media terpal

Pastikan kolam terpal telah dibersihkan terlebih dahulu dengan sabun dan dibilas dan dikeringkan dengan hati-hati
Regangkan seprai untuk membentuk kolam. Untuk berdiri tegak, terpal dapat ditunjang dengan besi atau membuat kolam terpal dengan susunan bata yang berlapis
Isi kolam dengan air setinggi 30-40 cm
Biarkan air dalam lembaran selama 7-10 hari untuk pembentukan lumut dan fitoplankton. Kemudian tambahkan air dengan ketinggian sekitar 80-90 cm
Setelah air siap, tambahkan beberapa irisan pepaya dan daun singkong untuk mengurangi bau air kolam


Cara Kedua Budidaya Ikan Lele Melalui Kolam Tanah

Melalui kolam, salah satu media untuk budidaya ikan, termasuk ikan lele, diproduksi dengan bahan utama tanah yang digali. Untuk kolam, perlu dibuat jenis tanah yang tidak mudah diserap dari air. Kolam tanah tidak bisa dibuat di tanah berpasir dan berpasir. Keuntungan dari sebidang tanah juga beragam, termasuk.

Beberapa Langkah Untuk Pembuatan Kolam

Langkah pertama : Menggali kolam sebelum menuju proses penggalian, pastikan bahwa tempat untuk membangun kolam di tanah dibersihkan dari sampah. Kemudian dia mulai menggali tanah dengan ukuran 5 x 3 meter dengan kedalaman 80-150 cm.

Penggalian tanah dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau alat modern. Jangan melemparkan tanah galian, Anda harus membuat galian seperti bendungan. Tanggul dibuat di tepi kolam dengan besar dan kuat agar kolam tidak mudah hilang.

Jangan lupa untuk memasok salah satu pipa drainase air di sudut kolam agar air tidak meluap. Jangan lupa membuat bunga atau parit di tengah kolam dengan lebar 40 cm dan kedalaman 20 cm. Tujuan pembuatan pelaut ini adalah untuk mempermudah pengumpulan ikan lele.

Langkah Kedua Bersihkan Kolam : Setelah penggalian selesai, kolam harus dibersihkan terlebih dahulu. Keringkan kolam di bawah sinar matahari selama 3-7 hari.

Pastikan kolam harus benar-benar kering, tandanya adalah untuk melihat tanah di dasar kolam yang retak. Proses pengeringan ini berfungsi untuk membunuh semua bakteri di tanah tambak yang dapat menyebabkan bakteri lele. Selain itu, gas beracun yang terperangkap di bumi menguap saat terkena sinar matahari.

Langkah Ketiga Penggemburan Tanah : Setelah memastikan bahwa tanah benar-benar kering, proses selanjutnya adalah melepaskan tanah. Tanah dilunakkan dengan cangkul dengan kedalaman sekitar 10 cm. Tanah yang longgar mudah ditutupi dengan mikroorganisme yang baik.


Langkah Keempat Pengapuran Tanah : Jika tanah dasar telah dilonggarkan, proses penyebaran kapur harus dilakukan. Proses pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan tingkat keasaman atau pH dalam tanah. Taburkan tohor kapur dengan dosis 50-200 gram / m2. Semakin asam tanah, semakin tinggi jumlah kapur ditaburkan. Setelah jeruk nipis ditaburkan, aduk di tanah yang longgar sampai tercampur rata dan biarkan selama 1 minggu.

Langkah Kelima Pemberian Pupuk : Setelah tanah diberi kapur dan dibiarkan sekitar satu minggu, selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengoleskan pupuk. Pemupukan dapat menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi, kerbau, kambing, atau bisa menggunakan kompos. Taburkan pupuk secara merata di bagian bawah kolam, pastikan dicampur dengan tanah yang gembur. Dapat juga ditambahkan dengan pupuk urea dan TSP.

Kemudian padatkan tanah yang tercampur dan biarkan hingga satu minggu. Proses penerapan fungsi pupuk untuk menumbuhkan organisme seperti fitoplankton dan cacing, di mana nantinya biota bisa menjadi pakan lele alami.

Langkah Ke Enam Pengisian Air : Setelah kolam ditaburi pupuk, isi kolam dengan tinggi air hingga 60-80 cm dan biarkan selama seminggu. Dalam seminggu air kolam akan diterangi oleh matahari dan akan menembus dasar kolam.

Ini akan memicu pertumbuhan dan perkembangan biota perairan seperti cacing dan fitoplankton yang berfungsi sebagai pakan ikan lele alami. Setelah seminggu, air kolam akan berubah kehijauan. Kemudian tambahkan air ke kolam pada ketinggian 100-120 cm

Cara Yang Ketiga Menyiapkan Bibit Lele

Pilihlah Bibit Unggul Ketika memilih benih atau bibit ikan lele sebaiknya tidak asal. Pilih benih lele unggul yang sehat dan lebih besar. Bibit lele yang unggul biasanya lebih agresif dan gesit saat diberi makan dan warnanya sedikit lebih terang.

Taburkan Bibit : Sebelum Anda mulai menabur, pisahkan lele besar dan kecil. Hal ini dilakukan untuk mencegah lele memakan komedo, karena lele adalah kanibal. Apa yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangbiakan ikan lele bukanlah distribusi benih secara simultan. Ini akan membebani ikan dan menyebabkan kematian.

Kami merekomendasikan menggunakan ember dan meletakkannya di kolam sebagai ember benih lele. Biarkan selama 30 menit dan biarkan lele dan ember masuk ke dalam kolam. Waktu pekerjaan yang baik adalah pagi dan sore hari.


Perawatan Ikan Lele

Dalam membiakkan ikan lele, ada beberapa hal yang perlu diingat. Setelah ikan lele berumur sekitar 20 hari, Anda harus melakukan penyortiran. Pisahkan lele besar dan kecil di kolam yang berbeda.

Kualitas air kolam, yang baik untuk ikan lele, berwarna hijau. Karena lele dapat bertahan hidup di air berlumpur. Airnya merah, menandakan bahwa ikannya sudah matang dan siap dipanen.

Situasi kolam juga harus dipertimbangkan. Ketinggian cekungan lele adalah 20 cm di bulan pertama, 40 cm di bulan kedua dan 80 cm di bulan ketiga. Usahakan air kolam tidak terlalu dangkal.Lele harus diberi makan tiga kali sehari pada jam 7 pagi, 5 sore dan 10 malam. Jenis pakannya 781-1 centrat.

Saat Panen Ikan Lele

Anda dapat memulai memanen ikan lele jika sudah berjalan selama tiga bulan. Jika hasil panen nya baik maka hasil nya juga akan memuaskan dan kita kan dapat keuntungan yang baik juga.

Baik itulah yang dapat kami bagikan pada artikel kali ini mengenai Budidaya Ikan Lele semoga dapat bermanfaat dan membantu Anda semua.
Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Post Terkait :
Perikanan